Banyak pasangan yang belum memiliki keturunan fokus pada kesuburan wanita. Namun, kesuburan pria juga memegang peranan penting. Sekitar 40-50% kasus ketidaksuburan (infertilitas) disebabkan oleh faktor pria. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk memahami dan memeriksa kesuburan mereka.
Apa yang perlu diperhatikan saat mengecek kesuburan pria?
Pemeriksaan kesuburan pria bertujuan untuk menilai kesehatan organ reproduksi dan kualitas sperma. Ada beberapa hal yang menjadi indikator utama, yaitu:
1. Analisis sperma (semen analysis)
Ini adalah tes utama untuk menilai kesuburan pria. Tes ini menganalisis kualitas sperma dan air mani. Terdapat beberapa parameter yang diperiksa, antara lain:
- Volume Air Mani: Jumlah cairan yang keluar saat ejakulasi. Volume yang terlalu sedikit dapat menjadi masalah.
- Jumlah Sperma (Konsentrasi): Jumlah sperma per mililiter air mani. Konsentrasi sperma yang rendah dapat mempersulit pembuahan.
- Motilitas Sperma: Persentase sperma yang bergerak aktif. Sperma harus bergerak dengan cepat dan terarah untuk mencapai sel telur.
- Morfologi Sperma: Bentuk sperma. Sperma yang memiliki bentuk abnormal sulit untuk membuahi sel telur.
Untuk melakukan tes ini, pria akan diminta untuk mengumpulkan sampel air mani. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan ejakulasi selama 2-5 hari sebelum tes untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.
2. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi masalah pada organ reproduksi pria, seperti:
- Testis: Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan konsistensi testis. Testis yang terlalu kecil atau tidak normal dapat mengindikasikan masalah produksi sperma.
- Varikokel: Pembesaran pembuluh darah di skrotum. Varikokel dapat meningkatkan suhu testis, yang berpotensi merusak produksi sperma. Varikokel seringkali menjadi penyebab infertilitas pada pria.
- Masalah Hormonal: Pemeriksaan tanda-tanda ketidakseimbangan hormon, seperti pertumbuhan rambut yang tidak biasa atau pembesaran payudara (ginekomastia).
3. Pemeriksaan hormon
Hormon seperti testosteron, FSH (Follicle-Stimulating Hormone), dan LH (Luteinizing Hormone) berperan penting dalam produksi sperma. Dokter dapat merekomendasikan tes darah untuk memeriksa kadar hormon ini jika dicurigai adanya ketidakseimbangan.
Apa yang harus dilakukan jika hasil kurang baik?
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah, dokter akan merekomendasikan beberapa tindakan, seperti:
- Perubahan gaya hidup: Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan ideal, dan berolahraga secara teratur, dapat meningkatkan kualitas sperma.
- Pengobatan: Bergantung pada penyebabnya, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan atau terapi hormon.
- Tindakan medis atau operasi: Untuk kasus seperti varikokel atau sumbatan saluran sperma, tindakan operasi mungkin diperlukan.
Penting untuk diingat bahwa pemeriksaan kesuburan adalah langkah awal yang sangat penting. Dengan diagnosis yang tepat, banyak masalah kesuburan pria dapat diatasi.
Ingin Konsultasi Lebih Lanjut? Untuk diagnosis dan penanganan masalah kesuburan pria dan pasangan, Anda bisa berkonsultasi dengan Dr.dr. Arie Adrianus Polim, Msc, DMAS, Sp.OG Subsp. FER (K), seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas di Eka Hospital PIK. Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129