Home>Better Health>Kehamilan>

Mengenal Infertilitas dan Faktor Penyebabnya

Better Health

Mengenal Infertilitas dan Faktor Penyebabnya

Salah satu impian dari pasangan suami istri adalah memiliki anak. Sayangnya, ada sebagian pasangan yang kurang beruntung dan sulit untuk mendapatkan keturunan karena masalah sistem reproduksi. Gangguan ini sering disebut juga dengan masalah infertilitas.

infertilitas adalah

Infertilitas adalah gangguan kesuburan yang menghambat pasangan suami istri untuk bisa hamil dan memiliki keturunan. Infertilitas bisa terjadi pada pria dan wanita, atau gabungan keduanya. Beruntungnya, pasangan dengan masalah infertilitas masih memungkinkan untuk bisa mendapatkan keturunan.

Gejala Infertilitas

Sulit hamil dan belum hamil mungkin jadi dua hal yang perlu dibedakan. Anda yang baru menikah dalam kurun waktu kurang dari satu tahun dan belum memiliki keturunan bukan berarti mengalami infertilitas. Beberapa wanita juga mengalami menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak sama sekali dalam waktu yang panjang.

BACA JUGA : Bumil Harus Tau! Kenali Metode Operasi ERACS Untuk Pemulihan Melahirkan Lebih Cepat

Pada pria, gejala infertilitas bisa sangat beragam. Infertilitas pria cenderung terjadi karena masalah hormon. Kondisi ini bisa sangat mempengaruhi kualitas sperma. Kondisi lain yang bisa mempengaruhi kesuburan adalah pembuluh darah vena di testis yang membesar sehingga mempengaruhi kualitas sperma.

Gejala yang sering terlihat adalah sulitnya rambut tumbuh pada tubuh. Selain itu, beberapa pria yang mengalami gangguan infertilitas biasanya sulit mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.

Faktor Penyebab Infertilitas

Infertilitas sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada sejumlah kondisi yang membuat gangguan kesuburan ini bisa meningkat risikonya. Berikut faktor penyebab yang bisa mendukung infertilitas:
1. Bertambahnya usia
Usia memegang peran penting dalam urusan kesuburan sistem reproduksi. Wanita yang sudah berusia di atas 35 tahun memiliki persentase yang lebih kecil untuk hamil.
Makin mendekati masa menopause, wanita akan lebih sulit untuk hamil. Dalam sebuah penelitian, wanita berusia di atas 38 tahun hanya memiliki peluang untuk hamil sebesar 78 persen.

2. Pola hidup tidak sehat
Tubuh dan kesehatan seseorang akan sangat berpengaruh juga pada segala yang dikerjakan dan dikonsumsi. Hal ini membuat mereka yang memiliki pola hidup tidak sehat biasanya tingkat kesuburannya juga lebih kecil. Pola hidup tidak sehat ini bisa berupa kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, hingga mengonsumi makanan siap saji.
Pola hidup tidak sehat ini bisa merusak organ reproduksi, baik pria maupun wanita. Terlebih lagi, wanita yang memiliki kebiasaan merokok lebih berisiko mengalami keguguran atau cacat lahir. Asap rokok akan mengganggu sel telur sehingga membuat orang mengalami infertilitas.

3. Berat badan yang kurang ideal
Bedat badan sering menjadi indikator kesehatan seseorang. Mereka yang memiliki berat badan tubuh berlebih sering dikaitkan dengan risiko penyakit mematikan. Berat badan berlebih juga mengganggu sistem reproduksi sehingga membuat seseorang sulit untuk hamil.
Namun, bukan berarti mereka yang memiliki tubuh terlalu ramping akan aman dari risiko infertilitas. Berat badan di bawah normal selalu dikaitkan dengan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini pun cenderung membuat organ tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

4. Gangguan hormon
Gangguan hormon bisa dialami oleh siapa pun. Masalah pada hormon ini sebenarnya bisa terlihat jelas dari kondisi tubuh. Mereka yang mengalami kondisi gangguan hormon kehamilan bisa juga mengalami gangguan di organ tubuh lainnya.
Gangguan hormon pun bisa membuat produksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita terganggu. Sebagian besar gangguan hormon terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, ada lagi faktor lain yang bisa menyebabkan gangguan ini terjadi, seperti obat-obatan.

5. Gangguan serviks
Pada wanita, lendir serviks bisa sangat berperan dalam urusan reproduksi. Lendir serviks membuat sperma bisa mencapai sel telur dengan lebih mudah. Hal ini tentunya akan membuat pembuahan terjadi dalam rahim.
Sayangnya, gangguan pada serviks dapat menyebabkan perubahan komposisi lendir serviks serta menghambat jalur sperma yang masuk. Kondisi kesehatan organ intim wanita biasa menjadi penyebab masalah ini.

6. Stres
Stres sebenarnya termasuk ke dalam gangguan kesehatan mental. Namun, kondisi ini bisa menjalar kepada gangguan fisik dan kerusakan organ tubuh. Stres akan membuat banyak organ tubuh tidak bisa bekerja dengan baik, salah satunya adalah organ reproduksi.
Masalah stres ini bisa terjadi pada siapa pun. Mereka yang memiliki pekerjaan berat sehari-hari punya risiko stres yang sama dengan para ibu rumah tangga. Hanya saja penyebab stres bisa saja berbeda.

7. Faktor genetik
Infertilitas juga bisa muncul karena faktor bawaan genetik dari keturunan. Genetika diketahui berkontribusi pada sekitar 15% infertilitas pria. Pria yang memiliki kelainan produksi sperma mungkin saja didapat dari orang tuanya. Contoh kondisi genetik spesifik dan masalah kromosom yang dapat menyebabkan infertilitas pria adalah sindrom Klinefelter dan Kallman.

Genetika juga diketahui berkontribusi pada sekitar 10% infertilitas wanita.

Faktor genetik tertentu yang mempengaruhi infertilitas wanita termasuk perubahan kromosom yang diturunkan atau varian gen tunggal yang diturunkan dari orang tua ke anak. Selain itu, jika ada riwayat keluarga dengan kondisi medis tertentu, seperti menopause dini atau endometriosis, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi untuk memiliki masalah kesehatan yang sama juga.

Bisakah infertilitas Disembuhkan?

Infertilitas masih bisa disembuhkan dengan berbagai cara. Namun, semuanya tergantung dari penyebab masalah kesuburan ini muncul. Cara penyembuhan pada pria dan wanita juga bisa berbeda.
Mereka yang mengalami masalah infertilitas bisa mulai dengan berkonsultasi dengan dokter. Jauh sebelum adanya penanganan medis, dokter akan menyarankan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hal ini sedikit banyak akan berpengaruh pada kesuburan pasangan suami istri.

Tidak sedikit kasus pasangan yang mengalami masalah infertilitas bisa kembali hamil dan memiliki keturunan. Cek dan konsultasikan masalah infertilitas Anda dan pasangan langsung di Eka Hospital. Dapatkan pelayanan terbaik dan profesional dari tenaga kesehatan yang ahli di bidangnya.

Urology & Couple Clinic

Urology & Couple Clinic adalah pusat layanan terbaru Eka Hospital. Center of Excellence ini dapat menangani infeksi saluran kemih, batu ginjal, kanker kandung kemih, pembesaran kelenjar dan kanker prostat, vasektomi sampai perbaikan saluran reproduksi pria dan saluran kandung kemih. Berbagai masalah vitalisia juga ditangani seperti disfungsi ereksi, gangguan ejakulasi, gangguan bentuk alat vital, gangguan orgasme, vaginismus, kondisi menopause, dan kondisi andropause.

Eka Hospital menghadirkan layanan Men’s Health and Couple Clinic dengan konsep one-stop service seperti layanan konseling, diagnosis dan terapi komprehensif di bidang kesehatan seksual dan reproduksi pria bersama pasangan.
Tim dokter ahli di layanan Men’s Health and Couple Clinic akan melakukan beberapa prosedur untuk menangani berbagai keluhan seperti berikut:

  • Disfungsi ereksi
  • Rigiscan
  • ESWT
  • Vacuum erection device
  • Injeksi intrakavernosa
  • Prostesis penis
  • Terapi fisik dan olahraga pada gangguan ereksi maupun diabetes mellitus/hiperlipidemia
  • Prosedur lain yang juga akan dilakukan di Men’s Health and Couple Clinic, antara lain:
  • Rekonstruksi kelainan bentuk penis
  • Infertilitas
  • Sperm retrieval procedure (PESA, MESA, TESE, biopsi testis)
  • Mikroligasi varikokel
  • Terapi pasangan
  • Terapi hormonal pada andropause
  • Terapi kegel dan rekonstruksi ginekologi
  • Psikoterapi
  • Pemeriksaan urografi
  • Diagnostik radiologi kasus disfungsi seksual pria

Pusat urologi, batu ginjal dan vitalitas termasuk Men’s Health and Couple Clinic dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K). Beliau merupakan Dokter Spesialis Urologi dan perintis ilmu uro-andrologi modern.
Berikut ini dokter terbaik Eka Hospital di tim Urology & Couple Clinic:

1. Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K), Ph.D
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K), Ph.D adalah Dokter Spesialis Urologi. Beliau praktek di Eka Hospital Bekasi. Beliau perintis ilmu uro-andrologi modern baik di bidang penanganan infertilitas pria modern maupun disfungsi ereksi. Beliau mendapat gelar spesialis urologi di Universitas Indonesia. Sementara gelar Doktor Medikus dan Ph.D diraihnya dari Hannover Medical School and Institute for Peptide Research, Hannover, Jerman. Kini beliau adalah guru besar di Universitas Indonesia dan pernah menjadi staf ahli Kementerian Kesehatan bidang peningkatan pelayanan.

2. dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K)
dr. Syamsu Hudaya, Sp.U (K) adalah Dokter Spesialis Bedah Urologi di Eka Hospital BSD. Beliau memiliki ketertarikan pada bidang Urologic Oncology (Testis Cancer, Penis Cancer, Kidney Cancer, Urinary Bladder Cancer, Prostate Cancer) dan Laparascopic Urologic Surgery. Beliau mendapatkan gelar dokter umum, spesialis dan konsultannya di Universitas Indonesia.

3. dr. Fina Widia, Sp.U (K)
dr. Fina Widia, Sp.U (K) adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital BSD. Beliau berpengalaman menangani masalah vitalitas pria seperti gangguan ereksi dan vaginismus pada wanita. Beliau mendapatkan gelar dokter spesialisnya di Universitas Indonesia.

4. dr. Taufik Rakhman Taher, Sp.U
dr. Taufik Rakhman Taher, Sp.U adalah  Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital BSD. Beliau mendapatkan gelar spesialis bedah urologi di Universitas Indonesia.

5. dr. Widi Atmoko, Sp.U (K)
dr. Widi Atmoko, Sp.U (K) adalah Dokter Spesialis Urologi dan Konsultan Andrologi Urologi di Eka Hospital Bekasi. Beliau berpengalaman menangani permasalahan pada organ reproduksi dari disfungsi ereksi hingga batu ginjal, dan sistem urin. Beliau gelar spesialis urologi di Universitas Indonesia.

6. dr. Regi Septian, M.Kes., Sp.U
dr. Regi Septian, M.Kes., Sp.U adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Bekasi. Beliau menangani masalah kesehatan pada saluran kemih seperti batu ginjal, nyeri buang air kecil, dan kemandulan pada pria wanita. Beliau memiliki latar belakang pendidikan sebagai dokter umum, ahli gizi medik dan spesialis urologi dari Universitas Padjajaran Bandung.

7. dr. Andry Giovanny, Sp.U
dr. Andry Giovanny, Sp.U adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Bekasi. Beliau memberikan layanan sebelum pembedahan saluran kemih. Beliau menempuh pendidikan spesialisnya di Universitas Indonesia. Kini menjadi anggota di organisasi Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).

8. dr. Gampo Alam Irdam, Sp.U (K)
dr. Gampo Alam Irdam, Sp.U (K) adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Cibubur. Beliau berpengalaman dalam melakukan tindakan memperbaiki kelainan bentuk hingga koreksi penis tanpa operasi, dan melakukan operasi prostat dan kandung kemih dengan minim sayatan. Beliau mendapatkan gelar spesialis urologi di Universitas Indonesia.

9. dr. Andre Dasta Chrishbeth Sinulingga, Sp. U
dr. Andre Dasta Chrishbeth Sinulingga, Sp. U adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Cibubur. 

10. dr. Nugroho Budi Utomo, Sp.U
dr. Nugroho Budi Utomo, Sp.U adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Cibubur. Beliau mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Indonesia.

11. dr. Muhammad Adan Yashar, Sp.U
dr. Muhammad Adan Yashar, Sp.U adalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Padjadjaran.

12. dr. Aria Utama Nurqhohari, Sp. U
dr. Aria Utama Nurqhohari, Sp. U dalah Dokter Spesialis Urologi di Eka Hospital Pekanbaru. Beliau mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Gadjah Mada.


Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan WhatsApp Eka Hospital 0-8888-90-5555 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital.

Bagikan

  • Infertility, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility

    Diakses pada 20 September 2022

  • Infertility, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/symptoms-causes/syc-20354317

    Diakses pada 20 September 2022

  • Can Infertility Be Cured?, https://www.medicinenet.com/can_infertility_be_cured/article.htm#:~:text=Depending%20on%20the%20cause%20of,and%20result%20in%20successful%20delivery.

    Diakses pada 20 September 2022

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2024 Eka Hospital - All Rights Reserved