Olahraga padel memang sedang tren belakangan ini. Seiring dengan naiknya olahraga padel, nyatanya klinik, rumah sakit, dan tempat fisioterapi juga mulai mengalami kenaikan kasus cedera yang berhubungan dengan padel, salah satunya dislokasi bahu.
Dislokasi bahu ini adalah kondisi ketika sendi bahu terlepas dari tempatnya. Sebetulnya, dengan teknik yang benar, Anda bisa meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.
Dislokasi Bahu, Risiko Cedera Akibat Padel
Padel adalah salah satu olahraga permainan menggunakan raket yang menyerupai tenis. Dislokasi bahu adalah salah satu risiko cedera yang dapat terjadi ketika Anda melakukan olahraga permainan seperti padel, tenis, pickleball, ataupun bulutangkis.
Dislokasi bahu adalah kondisi ketika ujung tulang lengan atas yang harusnya berada di persendian keluar dari tempatnya. Ini dapat terjadi akibat dorongan atau tekanan yang terlalu keras.
Menurut dr. Erick Wonggokusuma, Sp.OT (K) Sport, dokter spesialis konsultan cedera bahu dan tangan Eka Hospital, dislokasi bahu lebih berisiko terjadi pada olahraga permainan yang menggunakan gerakan overhead.
Overhead sendiri berarti olahraga yang membutuhkan gerakan mengayun lengan dan bahu dari atas kepala.
“Saat melakukan cocking movement (gerakan menarik raket ke belakang), pada saat inilah bahu dapat copot dari sendinya,” ujarnya.
Sendi bahu adalah sendi melayang. Agar dapat membentuk sendi bahu, ujung tulang lengan atas akan terhubung ke kapsul penahan, yang di dalamnya terdapat otot dan jaringan lunak lain untuk menahan.
Saat otot-otot ini tidak dapat menahan ujung tulang lengan atas di tempatnya, pada saat itulah terjadi dislokasi.
Ditambah lagi, sendi bahu adalah sendi yang paling fleksibel dibandingkan sendi lain di tubuh. Itu sebabnya, bahu adalah bagian yang lebih sering mengalami dislokasi dibandingkan persendian lainnya.
Meski demikian, selain gerakan mengembalikan bola di padel, dislokasi bahu juga dapat terjadi karena:
- Benturan pada bahu
- Jatuh dengan posisi tangan menahan
Gejala Dislokasi Bahu
Umumnya, dislokasi bahu akan tampak cukup jelas karena bahu yang terlepas akan memberikan tampilan yang berbeda pada bahu.
Akan tetapi, jika dislokasi bahu saat padel yang terjadi hanya parsial, bisa jadi kelainan bentuk bahu tidak terlalu tampak.
Beberapa gejala dislokasi bahu saat padel yang harus Anda waspadai, antara lain:
- Bengkak atau memar pada bahu
- Nyeri hebat di bahu dan lengan atas, terutama ketika digerakkan
- Kesulitan menggerakkan bahu
- Mati rasa dan kelemahan lengan
Jika Anda curiga mengalami dislokasi bahu saat padel, sebaiknya segera hentikan permainan. Jangan memaksakan diri bermain meski tangan sudah terasa sakit sebab ini bisa memperburuk dislokasi bahu yang Anda alami.
Apabila memungkinkan, cobalah kompres es bahu dan usahakan untuk meminimalisir gerakan sebisa mungkin dan pergilah ke dokter.
Cedera Lain yang Dapat Terjadi Saat Bermain Padel
Selain dislokasi bahu, beberapa cedera lain yang juga mungkin terjadi saat Anda bermain padel, antara lain:
- Tennis elbow
- Keseleo pergelangan kaki
- Tendinitis di pergelangan tangan
- Cedera rotator-cuff
- Buristis bahu
Tips Mencegah Cedera Saat Padel
Olahraga dengan gerakan refleks yang cepat dan dinamis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami cedera.
Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menikmatinya atau olahraga ini sepenuhnya berbahaya. Dengan teknik yang tepat, Anda tetap dapat bermain padel dengan risiko cedera yang lebih minim.
Beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dislokasi bahu ketika padel, yaitu:
- Memahami dan menjalankan teknik padel yang benar
- Gunakan alat pelindung yang tepat
- Lakukan pemanasan dinamis dan peregangan sebelum bermain
- Berhenti bermain ketika terasa nyeri
- Lakukan pendinginan setelah bermain
Jika cukup rutin bermain padel, pastikan Anda memberikan waktu untuk tubuh beristirahat. Luangkanlah 1-2 hari untuk beristirahat bermain padel.
Opsi lainnya, Anda bisa menggantinya dengan olahraga yang low impact atau low intensity.
Berlebihan menggunakan otot atau tubuh untuk berolahraga juga akan memperbesar risiko cedera.
Bila Anda pernah mengalami dislokasi bahu atau sedang mengalaminya, konsultasikan dengan dokter berapa lama Anda bisa kembali ke lapangan untuk bermain.
Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Erick Wonggokusuma, Sp.OT (K) Sport, konsultan cedera bahu dan tangan di Gatam Institute. Selain konsultasi seputar cedera yang dialami, Anda juga dapat berkonsultasi terkait teknik olahraga yang tepat untuk meminimalisir cedera.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.