Dulu cuci darah sering dikaitkan sebagai penyakit orangtua. Namun belakangan ini rumah sakit melaporkan peningkatan pasien cuci darah yang berusia remaja hingga dewasa mudah. Apa penyebabnya?
Penyebab fenomena cuci darah pada remaja
Meningkatnya fenomena cuci darah pada remaja pada dasarnya tidak lepas dari faktor gaya hidup, salah satunya adalah mengonsumsi minuman kemasan secara berlebihan. Satu porsi minuman kemasan biasanya mengandung 20-40 gr. Sementara itu, jumlah konsumsi gula ideal menurut WHO adalah 50 gr per hari. Bayangkan jika anak-anak mengonsumsi minuman manis hingga 3 kemasan perhari, artinya jumlah gula yang masuk sudah melebihi 100 gram. Jumlah ini masih belum termasuk gula-gula” tersembunyi” lainnya dari makanan yang dikonsumsi pada hari itu, misalnya gula dalam kecap, saus, dan lainnya. Sebagai contoh 1 sendok makan kecap mengandung 4 gram gula. Bila hal ini terjadi setiap hari, anak-anak akan mengalami kerusakan ginjal begitu mereka mencapai usia remaja atau dewasa muda.
Fenomena ini juga diperkuat oleh mudahya anak-anak mendapatkan minuman manis di sekitar mereka. Mulai dari mini market hingga warung rumahan. Ditambah lagi pengawasan orangtua yang kurang ketat juga mempengaruhi anak-anak lebih menyukai minuman manis dibandingkan air putih.
Mengapa konsumsi gula berlebihan dapat merusak ginjal?
Ginjal adalah organ vital yang berfungsi sebagai "filter" utama tubuh. Tugasnya adalah menyaring darah, membuang limbah dan racun, serta menjaga keseimbangan cairan dan mineral. Namun, saat kita mengonsumsi minuman manis secara berlebihan, ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula dari darah.
Gula yang sangat tinggi dalam darah, atau yang dikenal sebagai glukosa, dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Kerusakan ini tidak terjadi dalam semalam, melainkan menumpuk seiring waktu, yang pada akhirnya akan mengganggu fungsi ginjal secara keseluruhan. Jika kebiasaan ini terus berlanjut tanpa disadari, ginjal akan semakin kewalahan hingga akhirnya mengalami kerusakan permanen.
Konsumsi gula berlebihan juga menjadi penyebab utama dari berbagai penyakit, termasuk obesitas dan diabetes tipe 2. Keduanya adalah faktor risiko paling umum yang memicu penyakit ginjal kronis.
- Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat merusak pembuluh darah di ginjal, membuat ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik.
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah, yang juga merupakan penyebab utama penyakit ginjal.
Jadi, kebiasaan minum-minuman manis pada masa remaja bisa menjadi pemicu "efek domino" yang berbahaya, di mana satu masalah kesehatan akan memicu masalah kesehatan lainnya, hingga berujung pada kerusakan ginjal.
Gejala yang sering terabaikan
Kerusakan ginjal sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, saat kondisi semakin memburuk, beberapa tanda mungkin akan muncul:
- Perubahan frekuensi buang air kecil.
- Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan wajah.
- Nyeri pada pinggang.
- Kelelahan ekstrem.
- Mual dan muntah.
Jika kondisi ini sudah sangat parah, ginjal tidak lagi mampu membersihkan darah, dan pasien harus menjalani cuci darah seumur hidup untuk bertahan hidup.
Langkah pencegahan untuk remaja
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga ginjal tetap sehat:
- Kurangi konsumsi minuman manis: Ganti minuman kemasan dengan air putih, air kelapa, atau jus buah asli tanpa gula tambahan. Orangtua juga harus lebih disiplin mengajari anak untuk membatasi konsumsi minuman manis
- Ajari anak mengonsumsi makanan sehat: Berikan anak-anak makanan yang rendah garam dan lemak, serta perbanyak buah dan sayur.
- Aktif berolahraga: Olahraga teratur membantu mengontrol berat badan dan menjaga tekanan darah tetap normal. Sering mengajak anak berolahraga akan membantunya tetap sehat.
- Periksa kesehatan rutin: Meski pemeriksaan rutin pada anak-anak tidak terlalu perlu, tetapi jika anak-anak sempat melakukan gaya hidup yang buruk, hal ini menjadi baik dilakukan. Terutama jika ada riwayat diabetes atau penyakit ginjal dalam keluarga.
Edukasi sejak dini sangat penting untuk mengubah kebiasaan minum minuman manis berlebihan. Mengajak para remaja untuk lebih peduli pada kesehatan ginjal mereka adalah investasi untuk masa depan.
Jika Anda ingin membawa anak berkonsultasi, jangan ragu datang ke Eka Hospital Depok. Dokter dan para tenaga medis kami siap membantu. Untuk mencuci darah, Eka Hospital Depok sudah dilengkapi dengan layanan hemodialisa.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.