.jpeg)
Diabetes Melitus kronis yang ditandai terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada organ vital, termasuk jantung, ginjal, mata, dan saraf. Salah satu komplikasi yang paling ditakuti dan sering terjadi adalah Kaki Diabetes (Diabetic Foot).
Mendeteksi kondisi ini sejak dini adalah cara untuk mencegah komplikasi seperti amputasi.
Apa itu penyakit diabetes?
Diabetes melitus adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang bertugas membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari aliran darah untuk dijadikan energi.
Tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang terjadi dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh. Kerusakan inilah yang menjadi penyebab komplikasi, termasuk yang terjadi pada kaki.
Apa itu kaki diabetes?
Kaki Diabetes adalah istilah umum yang merujuk pada segala kelainan atau gangguan yang terjadi pada kaki akibat komplikasi diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini mencakup infeksi, luka terbuka (ulkus), kerusakan jaringan, hingga perubahan bentuk kaki.
Kondisi ini umumnya dipicu oleh dua masalah utama yang disebabkan oleh diabetes:
- Neuropati perifer (kerusakan saraf): Penderitanya kehilangan sensasi nyeri, panas, atau dingin pada kaki. Akibatnya, luka, lecet, atau benda asing yang menusuk tidak terasa.
- Penyakit vaskular perifer (kerusakan pembuluh darah): Aliran darah ke kaki berkurang, sehingga oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka tidak tercukupi.
Penyebab utama luka pada kaki diabetes
Luka pada kaki diabetes (ulkus diabetik) seringkali bermula dari hal-hal yang sangat sepele, namun menjadi parah karena komplikasi. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
- Cedera tak terasa: Luka kecil karena menginjak benda tajam, lecet akibat sepatu yang terlalu sempit, atau kapalan yang dibiarkan tanpa penanganan.
- Sirkulasi buruk: Rendahnya suplai darah akibat kerusakan pembuluh darah membuat luka sulit sembuh, memicu kematian jaringan (nekrosis), dan rentan terhadap infeksi.
- Menurunnya imun: Gula darah tinggi mengganggu fungsi sel darah putih, melemahkan kemampuan tubuh melawan bakteri, sehingga infeksi mudah menyebar dan menjadi fatal.
Cara merawat & menangani luka kaki diabetes
Penanganan luka kaki diabetes harus dilakukan secara, rutin, disiplin dan intensif, seringkali melibatkan tim dokter spesialis. Perawatan bertujuan untuk menghilangkan infeksi, mempercepat penyembuhan, dan menghindari amputasi.
- Menjaga kadar gula darah: Luka tidak akan sembuh jika kadar gula darah tetap tinggi. Konsumsi obat, diet, dan gaya hidup harus dikelola ketat.
- Perawatan luka harian: Bersihkan luka setiap hari dengan cairan steril (misalnya NaCl 0,9%) dan tutup dengan pembalut luka modern (dressing) yang menjaga kelembapan optimal. Hindari merendam luka.
- Menghilangkan jaringan mati (debridement): Dokter akan membersihkan jaringan yang terinfeksi dan mati untuk memicu pertumbuhan jaringan baru.
- Mengurangi tekanan (offloading): Pasien harus menghindari tekanan pada area luka. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu, sepatu khusus diabetes, atau kruk, hingga luka sembuh total.
- Mengatasi infeksi: Jika ada tanda infeksi, dokter akan memberikan antibiotik (oral atau intravena), seringkali setelah melakukan kultur bakteri pada luka.
Cara mencegah kaki diabetes & luka kambuh
Pencegahan adalah kunci utama bagi penderita diabetes untuk hidup sehat:
- Periksa kaki setiap hari: Gunakan cermin untuk memeriksa seluruh bagian kaki dan sela jari, cari adanya lecet, luka, kemerahan, atau bengkak.
- Jaga kebersihan kaki: Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan secara menyeluruh, terutama di sela-sela jari.
- Gunakan alas kaki yang tepat: Selalu gunakan sepatu yang nyaman, tertutup, dan memiliki bantalan yang baik (sebaiknya sepatu khusus diabetes). Jangan pernah bertelanjang kaki, bahkan di dalam rumah.
- Potong kuku dengan hati-hati: Potong kuku lurus dan jangan terlalu pendek untuk menghindari kuku tumbuh ke dalam.
- Kendalikan gula darah: Disiplin dalam diet, olahraga, dan pengobatan yang diresepkan oleh dokter untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal.
Kapan harus ke dokter?
Segera kunjungi dokter jika Anda penderita diabetes dan menemukan salah satu kondisi berikut pada kaki Anda:
- Luka atau lecet yang tidak kunjung membaik dalam waktu 24–48 jam.
- Munculnya tanda infeksi: demam, bengkak, kemerahan yang meluas, nyeri hebat, atau keluarnya nanah/cairan berbau dari luka.
- Kaki terasa dingin, pucat, atau mulai menghitam (gangrene).
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam
Perawatan diabetes yang tepat dan pencegahan komplikasi seperti kaki diabetes membutuhkan bimbingan ahli. Dokter Spesialis Penyakit Dalam adalah konsultan yang tepat untuk membantu Anda mengontrol kadar gula darah secara optimal.
Untuk konsultasi mengenai pengelolaan diabetes, pencegahan, dan penanganan luka diabetes, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc, FINASIM Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

