Home>Better Health>Jantung>Mengenali Kelainan Aritmia Bawaan: Penyebab dan Penanganan

Better Health

Mengenali Kelainan Aritmia Bawaan: Penyebab dan Penanganan

aritmia bawaan

Aritmia adalah kondisi irama jantung yang tidak normal. Bagi sebagian orang, irama jantung yang bermasalah ini sudah ada sejak lahir. Kondisi ini disebut kelainan aritmia bawaan.

Kondisi ini disebabkan oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan sejak lahir, yaitu masalah struktural atau non-struktural pada jantung. Namun, penting diketahui bahwa gaya hidup juga berpengaruh besar dalam memicu atau memperburuk gejala aritmia tersebut.

Apa itu aritmia bawaan?

Aritmia bawaan terjadi ketika sistem kelistrikan jantung sudah memiliki kelemahan atau kelainan sejak lahir. Ada dua penyebab utama:

  1. Kelainan struktural: Masalah pada fisik jantung, seperti adanya jalur listrik tambahan (accessory pathway) yang menyebabkan "korsleting" listrik pada jantung sehingga membuatnya berdetak tak teratur, contohnya pada Wolff-Parkinson-White Syndrome.
  2. Kelainan nonstruktural: Masalah genetik pada protein saluran ion di sel jantung yang mengatur aliran listrik. Contohnya adalah Long QT Syndrome (LQTS) dan Brugada Syndrome.

Intinya, Anda terlahir dengan kerentanan irama jantung. Tugas Anda adalah mengelola kerentanan ini.

Faktor gaya hidup yang memicu atau merusak jantung

Meskipun risiko aritmia sudah ada, gejala serius seringkali dipicu oleh faktor eksternal. Berikut adalah pemicu utama yang dapat memperburuk aritmia bawaan dan menyebabkan kerusakan struktural pada jantung:

1. Penggunaan stimulan dan zat kimia

  • Rokok: Merusak dinding arteri, meningkatkan tekanan darah, dan memaksa jantung bekerja ekstra keras. Ini memicu kerusakan struktural yang berujung pada aritmia.
  • Kafein dan alkohol berlebihan: Kedua zat ini meningkatkan denyut jantung dan memicu palpitasi (jantung berdebar), yang dapat mengganggu irama pada jantung yang sudah rentan.
  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat bebas (seperti obat flu dengan kandungan dekongestan) dapat bertindak sebagai stimulan dan memicu aritmia.

2. Stres dan kelelahan kronis

  • Stres: Stres dapat mengacaukan sinyal listrik pada penderita kelainan ion channel bawaan (seperti LQTS).
  • Kelelahan berkepanjangan dan kurang tidur: Meningkatkan beban kerja jantung dan dapat memicu ketidakstabilan irama.

3. Penyakit penyerta yang tidak terkontrol

Beberapa penyakit kronis ini dapat emicu aritmia yang lebih parah:

  • Hipertensi (darah Tinggi): Tekanan tinggi jangka panjang menyebabkan dinding ruang pompa jantung (ventrikel kiri) menebal. Penebalan ini mengubah konduksi listrik dan memicu fibrilasi atrium atau aritmia serius lainnya.
  • Diabetes: Gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan saraf jantung, mengganggu irama detak jantung.
  • Penyakit jantung koroner: Jaringan parut yang ditinggalkan oleh serangan jantung (jaringan parut iskemik) menjadi pusat "korsleting" listrik yang memicu aritmia berbahaya.

Penanganan dan pengelolaan aritmia

Mengatasi aritmia bawaan biasanya menggunakan dua metode ini:

  1. Terapi medis: Penggunaan obat (seperti beta-blocker) untuk mengontrol irama.
  2. Tindakan medis: Tindakan ablasi kateter untuk menonaktifkan jalur listrik abnormal, atau pemasangan alat (pacu jantung atau ICD) jika risiko henti jantung tinggi.
  3. Gaya hidup sehat: Menghindari semua pemicu di atas adalah wajib. Gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah kekambuhan dan progresivitas kerusakan jantung.

Konsultasi dengan spesialis jantung

Jika Anda memiliki riwayat aritmia bawaan atau mencurigai gejala irama jantung tidak teratur, konsultasi dengan dokter spesialis jantung segera..

Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FAPSC, FHRS, Dokter Konsultan Aritmia Jantung di Eka Hospital BSD, untuk diagnosis, evaluasi risiko, dan penanganan lanjutan terbaik untuk kondisi irama jantung Anda.

Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.

Bagikan

  • Instagram Post MYCardia Eka Hospital, https://www.instagram.com/p/DPAXBwyk66x/

    Diakses pada 29 September 2025

  • NCBI, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9743411/

    Diakses pada 29 September 2025

  • Heart.org, https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/the-impact-of-congenital-heart-defects/arrhythmias-and-congenital-defects

    Diakses pada 29 September 2025

  • NCBI, https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2766579/

    Diakses pada 29 September 2025

  • Aha Journals, https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/JAHA.123.031760

    Diakses pada 29 September 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved