Home>Better Health>Kanker dan Tumor>

Operasi Tumor: Prosedur hingga Dampak Setelahnya

Better Health

Operasi Tumor: Prosedur hingga Dampak Setelahnya

Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tidak normal di bagian tubuh tertentu. Sel-sel tubuh itu tumbuh dan terus membelah secara berlebihan sehingga tidak bisa terkendali. Sayangnya, penyebab pasti tumbuhnya tumor belum diketahui. Hanya saja ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan tumbuhnya tumor, antara lain:

  • Faktor keturunan
  • Berlebihan konsumsi alkohol
  • Kelainan sistem imun atau kekebalan tubuh
  • Obesitas atau berat badan berlebihan
  • Terpapar polusi udara
  • Terpapar sinar matahari berlebihan serta radiasi.

Ada dua jenis tumor yakni jinak dan ganas. Tumor jinak tidak berbahaya dan tumor ganas bersifat ganas yang disebut kanker. Gejala yang muncul dari tumor yang diderita orang berbeda-beda namun secara umum berikut ini tanda-tandanya:

  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Merasakan lelah ekstrem
  • Sering merasa tidak sehat
  • Nafsu makan hilang
  • Berkeringat setiap malam
  • Demam dan menggigil.

Pengobatan tumor pun tergantung pada jenis, tingkat keganasan tumor hingga lokasi tumbuhnya tumor. Jika tumor bersifat jinak dan tidak mengganggu bahkan tidak perlu mendapatkan tindakan medis tertentu. Namun tumor jinak juga ada yang harus diangkat karena bergejala dan bisa mempengaruhi organ lain di sekitarnya, misalnya tumor di saraf, otak atau pembuluh darah.

Operasi Tumor dan Prosedurnya

Operasi tumor adalah prosedur pembedahan untuk menghilangkan tumor atau hingga sel kanker pada bagian tubuh tertentu. Tindakan operasi ini biasanya digunakan untuk pengobatan tumor jinak yang ingin dibuang. Tumor jinak meski tidak berbahaya tetap harus dihilangkan karena biasanya ukurannya terlalu besar atau dengan alasan tumor jinak itu tumbuh mengganggu penampilan sehingga ingin dihilangkan lewat operasi.

BACA JUGA : Memilih Rumah Sakit Kanker yang Dapat Diandalkan Untuk Pengobatan dan Perawatan

Sebagai contoh tumor otak yang tidak bersifat ganas namun harus dibuang karena akan terus tumbuh dan bisa menekan jaringan sehat bahkan otak itu sendiri. Kondisi seperti itu yang dibiarkan bisa mempengaruhi kemampuan penglihatan atau bicara.

Metode operasi pengangkatan tumor jinak yang biasa digunakan adalah endoskopi dengan sayatan kecil. Dokter hanya membuka jaringan kecil untuk memasukkan selang khusus yang dilengkapi peralatan untuk menghilangkan tumor. Metode endoskopi ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama daripada operasi biasa.

Appointment Center Eka Hospital

Sementara itu, operasi tumor ganas dilakukan untuk membuang jaringan tumor ganas yang masih bisa dijangkau sebelum tambah menyebar ke bagian tubuh lain. Tindakan ini dilakukan bersamaan dengan pengobatan lain seperti kemoterapi dan terapi radiasi untuk membunuh sel-sel ganas yang menggerogoti tubuh. Sama dengan operasi tumor jinak, operasi tumor ganas bisa dilakukan dengan banyak metode.

Operasi tumor baik jinak maupun ganas bisa dilakukan ketika dokter sudah berhasil mendiagnosis tumor tersebut, apakah membutuhkan tindakan pembedahan atau tidak. Dalam mendiagnosis dokter akan melakukan biopsi atau mengambil sampel jaringan pada tumor untuk mengetahui tumor bersifat jinak atau ganas. Pemeriksaan lain seperti USG, CT Scan atau PET Scan juga dilakukan untuk mengetahui lokasi, ukuran dan tingkat penyebaran tumor.

Setelah mengetahui jenis, lokasi, ukuran dan sifat tumornya, dokter baru bisa menentukan metode pengobatannya. Jika tumor jinak tetapi ukurannya besar dan menekan saraf, pembuluh darah hingga mengganggu fungsi organ maka harus diambil melalui operasi.

Berikut ini gambaran prosedur operasi tumor jinak yang terjadi di payudara atau disebut Fibroadenoma mammae atau FAM.

  • Melakukan USG payudara atau Mamografi dengan sinar-X untuk mendeteksi adanya tumor.
  • Melakukan biopsi atau mengambil sampel jaringan sel payudara untuk mendiagnosis sel tumor secara akurat.
  • Melakukan serangkaian tes kesehatan secara menyeluruh.
  • Melakukan terapi pra operasi untuk mengecilkan diameter tumor dan memperpendek akar agar mempermudah operasi pengangkatannya.
  • Memberikan bius atau anestesi agar pasien selama operasi berlangsung tidak merasakan sakit.
  • Dokter akan membuat sayatan di payudara dan mengangkat tumor dan sebagian kecil jaringan di sekitarnya bahkan kelenjar getah bening.
  • Setelah selesai, dokter akan menutup bekas sayatan dengan jahitan atau perekat khusus.

Tumor Apa yang Perlu Dioperasi

Ada beberapa jenis tumor jinak yang memerlukan tindakan pembedahan agar tidak semakin parah, antara lain:

  • Lipoma : Tumor jinak di jaringan lemak tubuh yang sudah membesar dan menimbulkan rasa nyeri.
  • Fibroid : Tumor yang tumbuh di jaringan ikat yang biasanya muncul di dinding rahim. Harus diangkat saat sudah menimbulkan keluhan pendarahan vagina, sering buang air kecil, panggul terasa nyeri dan muncul masalah kesuburan.
  • Adenoma : Tumor jinak di jaringan epitel yang melapisi kelenjar dan organ tubuh seperti usus, hati, otak hingga kelenjar tiroid. Harus operasi karena bisa menjadi kanker.
  • Mioma : Tumor jinak yang tumbuh di dinding pembuluh darah seperti rahim hingga saluran pencernaan. Cara penyembuhannya dengan operasi.
  • Hemangioma : Sel-sel pembuluh darah mengalami penumpukan di kulit. Harus dioperasi jika sudah muncul kerusakan pada organ tubuh di sekitarnya.
  • Meningioma : Tumor jinak ini tumbuh di selaput pembungkus otak dan sumsum tulang belakang sehingga butuh dioperasi.
  • Neuroma : Tumor jinak yang tumbuh di saraf tubuh biasanya  di jari kaki ketiga dan keempat.
  • Osteokondroma : Tumor jinak pada tulang hingga menimbulkan benjolan di sendi lutut atau bahu. Perlu diangkat karena jika semakin besar akan menyebabkan nyeri.
  • Papiloma : Tumor jinak karena infeksi human papillomavirus (HPV) yang tumbuh di jaringan epitel pada leher rahim, kulit, payudara hingga selaput lendir di bagian dalam kelopak mata.

Dampak setelah operasi tumor

Eka Hospital Bekasi BPJS Kesehatan

Semua tindakan operasi memiliki risiko dan komplikasi pada pasien termasuk operasi tumor. Berikut ini di antaranya kemungkinan dampak setelah operasi tumor yang akan dialami:

  • Rasa sakit dan nyeri
  • Infeksi
  • Fungsi organ atau bagian tubuh tertentu terganggu
  • Pendarahan
  • Pembekuan darah
  • Reaksi obat
  • Jaringan di sekitar bisa rusak.

Penanganan tumor baik dengan metode pembedahan/operasi atau tidak harus ditangani dokter spesialis yang tepat. Eka Hospital memiliki beberapa dokter spesialis bedah onkologi yang kompetensinya dalam mengobati tumor dan kanker tidak diragukan lagi, salah satunya dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk.

Profil dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk

Profil dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk

dr. Febriyanto Kurniawan, Sp.B (K) Onk yang kini praktek di Eka Hospital BSD ini adalah Dokter Spesialis Bedah Kanker. Lulusan Universitas Indonesia ini handal dalam menangani berbagai masalah tumor dan kanker. Beliau fokus menangani kanker dan tumor dengan metode pembedahan seperti pengangkatan jaringan tumor.

Beberapa jenis kanker yang biasa ditangani beliau mulai dari kanker payudara, kanker tulang, kanker paru-paru, kanker hati, kanker serviks, kanker rahim, kanker kulit, kanker darah hingga kanker otak.

dr. Febriyanto Kurniawan juga tergabung dalam tim program unggulan Eka Hospital dalam pelayanan kanker yakni ETWCC atau Pusat Kanker Terpadu Eka Hospital.

ETWCC: Pusat Kanker Terpadu Eka Hospital

ETWCC sebagai pusat kanker terpadu memiliki tim dokter spesialis onkologi yang lengkap dari berbagai subspesialis antara lain dokter bedah onkologi, onkologi medis, onkologi kandungan, onkologi anak hingga onkologi urologi. Teknologi baru dan unggulan yang dipakai Eka Hospital dalam menangani kanker salah satunya IORT atau Intra Operative Radiation Therapy.

Teknologi ini membuat pasien mendapatkan terapi radiasi sesaat setelah sel kanker diangkat. Tujuannya untuk mencegah sel kanker menyebar lagi ke tempat lain. Fasilitas canggih lainnya yang dipakai adalah PET-SCAN.

ETWCC

Pusat Kanker Eka Hospital juga menjadi rumah kedua bagi pasien kanker dengan adanya sebuah ruang interaksi komunitas. Para penyintas kanker bisa saling bertemu dan berbagi pengalaman saat menjalani pengobatan kanker. Tentunya mereka juga didampingi dokter spesialis yang siap siaga. Untuk komunitas kanker baru ada di Eka Hospital Cibubur dan Eka Hospital BSD.

Menariknya lagi, Eka Hospital menawarkan harga terjangkau untuk pengobatan kanker meski dengan alat dan teknologi yang canggih. Eka Hospital bahkan memberikan diskon sebesar 5% untuk kemoterapi dan potongan sampai 50% untuk memeriksakan kanker sejak dini.

vaksin HPV

Pusat kanker terpadu yang dipimpin DR. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk., M.Epid., MARS memiliki keyakinan setiap pasien kanker bisa sembuh dengan nilai harapan yang tinggi apabila ditangani dengan segera dan mendapatkan dukungan medis yang baik.


Eka Hospital bisa dikunjungi di beberapa daerah mulai dari BSD, Bekasi, Cibubur hingga Pekanbaru ketika Anda ingin melakukan pengobatan tumor atau kanker seperti operasi.

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait masalah kesehatan di Eka Hospital bisa buat janji melalui layanan Appointment Center Eka Hospital di 1-500-129 atau buat janji konsultasi dengan dokter via booking dokter Eka Hospital

Eka Hospital App juga telah hadir untuk memudahkan proses pengobatan Anda, dapatkan sekarang disini.

Eka Hospital App

Bagikan

  • Healthline., https://www.healthline.com/health/fibroadenoma-removal

    Diakses pada 15 November 2022

  • WebMD., https://www.webmd.com/a-to-z-guides/benign-tumors-causes-treatments#1

    Diakses pada 15 November 2022

  • Healthline., https://www.healthline.com/health/benign

    Diakses pada 15 November 2022

  • Mayo Clinic., https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cancer-treatment/about/pac-20393344

    Diakses pada 15 November 2022

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2024 Eka Hospital - All Rights Reserved