Home>Better Health>Ortopedi>Pasca Operasi, Bisakah Saraf Kejepit (HNP) Kambuh Lagi?

Better Health

Pasca Operasi, Bisakah Saraf Kejepit (HNP) Kambuh Lagi?

saraf kejepit

Salah satu metode pengobatan untuk mengatasi saraf kejepit, alias HNP (herniated nucleus pulposus) adalah melalui metode operasi. Namun, sebelum memutuskan operasi, beberapa orang mungkin akan bertanya apakah setelah operasi saraf kejepit masih bisa kambuh?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Bisakah Saraf Kejepit (HNP) Kambuh Lagi Setelah Operasi?

Menurut dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang Gatam Institute Eka Hospital BSD, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) Spine, saraf kejepit masih bisa kambuh lagi setelah melakukan operasi.

Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang menyebutkan setidaknya ada sekitar 2-14% peluang seseorang mengalami saraf kejepit berulang dalam 5 tahun setelah operasi.

“Ada 5% risiko dalam 5 tahun pasca operasi saraf kejepit bisa kambuh, tergantung besarnya robekan. Semakin besar robeknya, makin besar juga risiko kambuhnya,” ujar dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) Spine.

Meski demikian, masih menurut dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) Spine, kambuh atau tidaknya saraf kejepit pasca operasi akan sangat tergantung dari besarnya robekan, gaya hidup pasien setelah operasi, dan jenis operasi yang dijalani pasien.

Metode Operasi Saraf Kejepit

Ada beberapa jenis prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit atau HNP. Beda prosedur, beda pula risiko kekambuhannya.

Secara garis besar, berikut adalah beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit:

1. Disektomi

Disektomi adalah prosedur pemotongan diskus, yakni bantalan di antara ruas tulang belakang, yang menonjol keluar dan menekan saraf, sehingga menyebabkan saraf kejepit.

Diskus yang menonjol dan keluar menjepit saraf tulang belakang ini terkadang tidak keluar sepenuhnya. Prosedur disektomi biasanya hanya memotong bagian diskus yang menonjol keluar.

Sementara, bagian diskus yang sehat, yang masih berada di dalam bantalan tulang belakang akan tetap dibiarkan.

Disektomi dapat dilakukan secara endoskopi, alias minimal invasif.

Saraf kejepit yang ditangani dengan metode disektomi masih memiliki peluang untuk kambuh pasca operasi. Risikonya akan makin meningkat jika robekan bantalan cukup besar, bobot tubuh bertambah (obesitas) pasca operasi, dan otot perut yang lemah.

2. Lumbar Disk Replacement

Lumbar disk replacement (LDR) adalah prosedur mengganti seluruh diskus yang rusak dan menjepit saraf. Lewat prosedur ini, dokter akan mengganti diskus yang rusak dengan diskus buatan.

Dibandingkan disektomi, saraf kejepit yang ditangani dengan metode ini cenderung punya tingkat kekambuhan yang lebih minim bahkan tidak ada pasca operasi.

Meski demikian, saraf terjepit tetap dapat terjadi di ruas tulang yang lain.

3. Fusi Tulang Belakang

Fusi tulang belakang adalah prosedur menyatukan dua ruas tulang belakang yang jadi penyebab sumber rasa sakit di punggung bawah atau penjalaran nyeri ke kaki.

Mengurangi mobilitas dari tulang belakang yang bermasalah, dalam hal ini saraf kejepit, bisa membantu mengurangi rasa nyeri.

Seperti juga prosedur LDR, tingkat kekambuhan saraf kejepit pasca operasi fusi tulang belakang cenderung minim.

Meski demikian, tidak semua orang yang mengalami saraf kejepit akan membutuhkan prosedur ini.

Apakah Saraf Kejepit Harus Operasi?

Tergantung jenis operasinya, saraf kejepit memiliki peluang kambuh. Meski demikian, bukan berarti Anda bisa memilih jenis operasi mana yang Anda inginkan.

Sebab, keputusan untuk menjalani prosedur yang tepat untuk mengatasi gejala saraf kejepit perlu didiskusikan dengan dokter dan menyesuaikan kondisi yang Anda alami. Opsi operasi apa pun tetap memiliki risiko dan manfaatnya masing-masing.

Dokter akan membantu Anda mencari tahu keuntungan dan risiko yang akan Anda dapatkan dari masing-masing pilihan.

Selain itu, sering kali gejala saraf kejepit bisa diatasi tanpa harus menjalani berbagai prosedur bedah. Biasanya, pembedahan adalah opsi terakhir jika pengobatan konvensional lain tidak membuahkan hasil.

Beberapa pengobatan konvensional tanpa operasi untuk mengatasi saraf kejepit, antara lain:

  • Pemberian obat-obatan, seperti obat nyeri atau relaksan otot
  • Fisioterapi
  • Latihan penguatan otot dan peregangan (stretching)

Latihan penguatan otot yang dilakukan secara rutin dan disiplin diketahui dapat membantu mengatasi gejala saraf kejepit ringan hingga sedang tanpa operasi.

Untuk mengetahui apakah kondisi Anda membutuhkan operasi atau tidak, konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang.

Anda dapat membuat janji temu dengan dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT(K) Spine di Gatam Institute Eka Hospital BSD.

Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

Bagikan

  • Instagram Post Gatam Institute Eka Hospital, https://www.instagram.com/p/DN6pbK8CcVV/

    Diakses pada 17 October 2025

  • mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/herniated-disk/diagnosis-treatment/drc-20354101

    Diakses pada 17 October 2025

  • mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/diskectomy/about/pac-20393837

    Diakses pada 17 October 2025

  • mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/herniated-disk/symptoms-causes/syc-20354095

    Diakses pada 17 October 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved