.jpeg)
Atrial fibrilasi dan atrial flutter adalah salah satu jenis aritmia, tepatnya takikardia, yaitu kondisi yang membuat detak jantung sangat cepat. Walaupun sama-sama membuat detak jantung sangat cepat, atrial fibrilasi dan atrial flutter memiliki perbedaan.
Perbedaan atrial fibrilasi dan atrial flutter
Jantung bisa berdetak karena adanya sinyal listrik yang memerintahkan jantung untuk berkontraksi dan berelaksasi. Adanya gangguan pada sinyal listrik ini menyebabkan detak jantung berdetak secara abnormal.
Atrial atrial fibrilasi dan atrial flutter sama-sama disebabkan oleh sinyal listrik yang memerintahkan jantung berkontraksi menjadi abnormal. Akibatnya, jantung berdetak lebih kencang dari seharusnya.
Perbedaan atrial fibrilasi dan atrial flutter terletak di cara sinyal listrik tersebut diteruskan ke jantung.
Berikut ini beberapa perbedaan atrial fibrilasi dan atrial flutter:
1. Kecepatan detak jantung
Atrial fibrilasi dan atrial flutter sama-sama menyebabkan detak jantung lebih cepat dan jauh di atas normal. Namun, jenis detak yang dihasilkan oleh keduanya berbeda.
Atrial fibrilasi memiliki detak jantung yang tidak beraturan dalam satu siklus kontraksi dan relaksasi. Pada atrial fibrilasi, jantung berdetak sangat cepat sehingga saking cepatnya membuat detaknya seperti bergetar, bukannya berdenyut layaknya detak jantung normal.
Berkebalikan dengan atrial fibrilasi, detak jantung atrial flutter cenderung lebih teratur walaupun sama-sama menyebabkan detak jantung lebih cepat.
Artinya, abnormalitas pada detak jantung lebih bisa diprediksi dibandingkan atrial fibrilasi.
2. Gejala
Berhubung sinyal listrik abnormal terjadi dengan cara yang berbeda, gejala yang muncul antara atrial fibrilasi dan atrial flutter juga memiliki perbedaan.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perbedaan utama terletak dari detak jantung abnormal yang muncul.
Pada dasarnya, normal untuk mengalami detak jantung sangat cepat sesekali. Akan tetapi, orang yang mengalami atrial fibrilasi, detak jantung abnormalnya terjadi tanpa pola yang jelas dan tidak teratur.
Sementara, detak jantung abnormal atrial flutter cenderung lebih normal dan terprediksi. Selain itu, gejala yang dialami atrial flutter juga cenderung lebih ringan.
3. Pengobatan
Baik atrial fibrilasi ataupun atrial flutter punya tujuan pengobatan yang sama, yaitu mengembalikan detak jantung normal dan mencegah terbentuknya bekuan darah.
Opsi pengobatannya pun cenderung beragam. Akan tetapi, atrial flutter lebih mudah diatasi dengan terapi ablasi.
Sementara, pengobatan atrial fibrilasi mungkin lebih kompleks karena membutuhkan berbagai metode lain untuk menjaga detak jantung tetap normal.
4. Prevalensi
Perbedaan atrial fibrilasi dan atrial flutter selanjutnya terletak di tingkat kejadiannya. Atrial fibrilasi (AFib) adalah jenis aritmia yang paling umum terjadi dibandingkan jenis lainnya.
Sementara, atrial flutter cenderung lebih jarang terjadi.
Faktor risiko atrial fibrilasi dan atrial flutter
Baik atrial fibrilasi dan atrial flutter memiliki faktor risiko yang sangat mirip. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami atrial flutter ataupun atrial fibrilasi:
- Riwayat serangan jantung
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Memiliki penyakit jantung
- Mengalami gagal jantung
- Memiliki penyakit katup jantung
- Cacat jantung bawaan
- Penyakit paru kronis
- Baru mengalami operasi jantung
- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
- Hipertiroid
- Sleep apnea
- Diabetes
Selain itu, orang yang mengalami atrial flutter cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi atrial fibrilasi.
Risiko komplikasi
Terlepas dari perbedaan atrial fibrilasi dan atrial flutter, keduanya memiliki risiko masalah kesehatan lain yang mungkin terjadi jika tidak ditangani dengan baik. Stroke adalah risiko komplikasi yang dapat terjadi dari kedua kondisi ini.
Detak jantung abnormal yang terjadi pada atrial fibrilasi dan atrial flutter menyebabkan darah tidak terpompa sempurna dan membuat darah menumpuk di ruang atas jantung. Penumpukan darah di ruang jantung ini bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
Saat ikut beredar dalam peredaran darah, bekuan darah berpotensi menyumbat di pembuluh darah yang sempit dan menyebabkan stroke.
Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, cobalah untuk selalu berkonsultasi secara rutin dengan dokter spesialis jantung untuk memantau kondisi kesehatan Anda.
Cara ini juga membantu dokter menemukan masalah kesehatan lain lebih dini sehingga penanganannya pun bisa dilakukan sesegera mungkin.
Anda bisa mengunjungi MYCardia Eka Hospital untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung terbaik dan berpengalaman untuk mengetahui pilihan terbaik dalam pengobatan kondisi Anda.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

