Menurut WHO, kanker serviks adalah jenis kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia, yakni sekitar 36.000 kasus baru tiap tahunnya. Kanker ini pula menyebabkan 21.000 kematian setiap tahunnya.
Meski demikian, seperti juga jenis kanker lainnya, kanker serviks memiliki peluang kesembuhan yang lebih besar jika terdeteksi sejak dini. Melakukan skrining secara rutin, seperti pemeriksaan pap smear bisa membantu kanker lebih cepat ditemukan sehingga bisa diobati sedini mungkin.
Apa itu pemeriksaan pap smear?
Skrining pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk pengambilan sampel jaringan leher rahim (serviks) untuk diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan laboratorium ini akan membantu menemukan ada tidaknya perubahan sel-sel yang berpotensi menjadi kanker.
Kanker serviks jadi salah satu penyebab kematian akibat kanker nomor dua, setelah kanker payudara.
Pemeriksaan pap smear memiliki tujuan utama sebagai skrining kanker serviks. Melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin dapat membantu menemukan sel kanker sedini mungkin, sebelum kankernya menyebar atau ditemukan dalam kondisi yang lebih buruk.
Siapa saja yang memerlukan skrining?
Pemeriksaan pap smear dianjurkan pada setiap wanita yang telah berusia 21-65 tahun. Terutama, pemeriksaan ini dianjurkan pada mereka yang telah berhubungan seksual secara aktif.
Beberapa orang yang perlu menjalani skrining pap smear secara rutin, yaitu:
- Berusia 21-65 tahun atau aktif secara seksual
- Punya riwayat infeksi HPV
- Punya riwayat infeksi HIV
- Memiliki sistem imun yang rendah
- Memiliki riwayat kanker serviks dalam keluarga
- Bergonta-ganti pasangan seks
Pemeriksaan pap smear dianjurkan dilakukan setidaknya 3 tahun sekali untuk wanita yang berusia 21-30 tahun. Sementara, Anda dapat melakukannya 5 tahun sekali jika berusia 30-65 tahun.
Meski demikian, untuk tahu seberapa sering Anda perlu menjalani pemeriksaan ini, konsultasikan dengan dokter.
Prosedur pap smear
Pemeriksaan pap smear cenderung sederhana dan singkat. Pemeriksaan ini dilakukan di ruang periksa dokter dan hanya memerlukan rawat jalan. Persiapan sebelum pemeriksaan biasanya dokter menyarankan untuk tidak berhubungan seksual atau tidak menggunakan tampon selama 2 hari sebelum pap smear dilakukan serta tidak sedang menstruasi.
Prosedur menjalani pemeriksaan pap smear, yaitu:
- Dokter akan meminta Anda berbaring di meja atau tempat tidur khusus dan menaikkan kaki serta menekuknya agar dokter dapat mengakses vagina Anda.
- Dengan menggunakan spekulum, dokter akan membuka vagina dan mempertahankannya agar dapat melihat kondisi leher rahim.
- Setelah vagina terbuka, dokter akan mengambil sel serviks dengan cairan dan spatula khusus.
Pemeriksaan dengan spekulum akan menyebabkan rasa tidak nyaman, sensasi dingin, bahkan terkadang rasa sakit bagi sebagian orang. Namun, rasa sakitnya cenderung ringan dan tidak membutuhkan penenang.
Setelah pemeriksaan pap smear dilakukan, Anda bisa langsung pulang.
Meski demikian, pemeriksaan ini memiliki beberapa risiko, seperti perdarahan ringan pada vagina. Ini adalah hal yang normal terjadi dan tak perlu dikhawatirkan.
Hasil pemeriksaan pap smear
Pemeriksaan sel serviks mungkin membutuhkan waktu beberapa hari. Bila hasilnya sudah keluar, Anda bisa berkonsultasi kembali dengan dokter yang memeriksa.
Terdapat 3 jenis hasil yang dapat muncul dari skrining pap smear, yaitu:
- Normal: tidak ditemukan tanda-tanda sel prakanker atau kanker.
- Tidak jelas: pemeriksaan tidak dapat menyimpulkan hasil yang pasti dari sampel yang diberikan. Mengulang pemeriksaan mungkin diperlukan.
- Abnormal: hasil pap smear abnormal dapat terjadi pada peradangan ringan atau perubahan sel minor (displasia), infeksi HPV, hingga sel serviks memiliki tanda-tanda pra-kanker atau kanker dan mungkin membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Apa pun hasil pemeriksaan pap smear Anda, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter.
Anda mungkin tak perlu menjalani pemeriksaan lain jika hasilnya normal. Akan tetapi, jika hasilnya tidak jelas maupun abnormal, beberapa pemeriksaan penunjang lain mungkin dilakukan.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ginekologi dan onkologi. Pilihlah dokter Sp.OG yang memiliki spesialisasi di bidang onkologi (penanganan kanker), terutama jika hasil yang muncul dari skrining pap smear tidak sesuai harapan.
Anda dapat mengunjungi para spesialis kebidanan ginekologi di ETWCC Eka Hospital untuk menemukan saran medis terbaik terkait kondisi yang Anda alami.
Anda dapat menghubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu