Tahapan perkembangan otak anak sesungguhnya sudah dimulai sejak anak berada dalam kandungan. Otak akan mulai berkembang beberapa minggu setelah pembuahan terjadi dan akan berkembang sempurna saat usia remaja akhir.
Pada tahun awal kehidupannya, otak bayi berkembang dengan sangat cepat. Pada tahun pertama, volume otak bayi akan mencapai dua kali lebih besar dibandingkan saat lahir. Pada usia 3 tahun, volume otak anak mencapai 80% volume otak dewasa, dan 90% saat usianya mencapai 5 tahun.
Tahapan perkembangan otak anak
Bayi di dalam kandungan dan lima tahun awal kehidupannya di dunia adalah fase paling penting dalam perkembangan otak anak.
Fase inilah yang akan memberikan dampak jangka panjang terhadap kemampuan kognitif anak.
Berikut ini adalah tahapan perkembangan otak anak berdasarkan usianya:
1. Masa kehamilan
Tahapan perkembangan otak anak dimulai dari saat ia masih berada di dalam kandungan. Perkembangan otak janin akan dimulai sekitar minggu kelima. Pada usia kehamilan lima minggu ini, otak, sumsum tulang, dan jantung mulai berkembang.
Masing-masing trimester kehamilan, memiliki tahapan perkembangan otak yang berbeda-beda.
Pada trimester pertama, akan mulai terbentuk lempeng saraf yang jadi cikal bakal sistem saraf. Lempeng saraf ini akan membentuk tabung saraf, yang akan berkembang menjadi tiga bagian berbeda.
Tiga bagian itu nantinya akan membentuk otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Pada trimester dua, otak semakin berkembang dan mulai berfungsi untuk mengambil alih fungsi tubuh. Pada trimester kedua ini, otak janin diketahui mulai berkembang dan memungkinan anak dalam kandungan melakukan refleks mengisap dan menelan.
Pada trimester dua ini juga, perkembangan otak memungkinkan anak menendang dan mengatur pola tidur bayi.
Pada trimester ketiga inilah perkembangan otak anak semakin matang. Pada usia ini, struktur otak anak akan semakin tegas, begitu juga bagian otak kiri dan kanannya.
2. Usia 0-1 tahun
Pada tahun pertama kehidupan anak, hubungan antar neuron di otak akan semakin terbentuk. Interaksi antara anak dengan orang tua atau pengasuh di sekitarnya berperan penting dalam pembentukan neuron di otak.
Tahapan perkembangan otak anak usia 0-1 tahun memungkinkan anak untuk mulai belajar emosi dengan mengamati lingkungan sekitarnya. Otak anak akan semakin berkembang dari apa yang mereka lihat, dengar, raba, dan rasakan.
3. Usia 1-3 tahun
Tahapan perkembangan otak pada anak usia 1-3 tahun berfokus pada kemampuan kognitif anak. Pada fase ini, otak anak akan mulai memiliki 1.000 triliun sinapsis (koneksi otak).
Hal itu akan membantu anak mengembangkan empati, belas kasih, dan intelegensi.
Pengalaman positif dan pola asuh orang tua akan sangat memengaruhi fokus dan perkembangan otak anak.
4. Usia 3-5 tahun
Pada usia ini, tahapan perkembangan otak anak paling tampak dari kemampuan verbal anak, seperti jumlah kosakata yang makin banyak, bicara yang semakin lancar. Pada usia ini, perkembangan otak anak juga membuat ia mulai mampu memahami huruf dan angka.
5. Usia remaja
Secara ukuran, pada tahap ini perkembangan volume otak anak akan berhenti. Akan tetapi, struktur dan perkembangan sinapsisnya akan terus terjadi pada masa remaja awal sampai akhirnya nanti selesai berkembang dan matang pada usia pertengahan hingga akhir 20-an.
Pada tahap ini, perkembangan otak anak berfokus pada kemampuan sosial, termasuk hubungannya dengan orang lain. Di usia ini pula, otak anak akan mulai terpapar stres dan merespons stres dengan cara yang berbeda.
Meski demikian, pada tahap ini pulalah dapat terjadi perubahan di area otak yang akan mendukung ketahanan mentalnya di masa yang akan datang.
Faktor yang memengaruhi perkembangan otak anak
Otak anak mulai berkembang sejak masih dalam kandungan. Itu sebabnya, bukan hanya saat anak lahir, kebutuhan anak juga harus diperhatikan sejak masa kehamilan.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan otak anak, antara lain:
- Nutrisi ibu hamil selama masa kehamilan
- Nutrisi anak saat dilahirkan, terutama pada 1.000 hari kehidupannya
- Pola asuh orang tua
- Rangsangan yang diberikan orang tua
- Hubungan anak dengan lingkungan sekitar
Cara menstimulasi perkembangan otak anak
Interaksi positif selama masa anak-anak dapat membantu tahapan perkembangan otak anak berkembang secara optimal. Bahkan, interaksi positif antara anak, orang tua, dan lingkungan sekitar memainkan peranan penting dalam perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak.
Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk membantu menstimulasi perkembangan otak anak, seperti:
- Bermain dengan anak
- Membaca buku bersama
- Memberikan anak makanan bergizi (yang mengandung omega-3)
- Sering mengajak anak berbicara
- Batasi waktu anak menggunakan gadget
- Ajak anak untuk aktif bermain dan berolahraga
- Pastikan anak cukup tidur
- Penuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil
Walau di atas adalah tahapan perkembangan otak anak yang secara umum berlangsung, orang tua perlu mengingat bahwa setiap anak memiliki waktunya masing-masing. Setiap anak mungkin saja memiliki milestone yang berbeda-beda.
Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir dan membandingkan anak Anda dengan anak yang lain.
Meski demikian, jika Anda merasakan atau mencurigai anak Anda mengalami masalah tumbuh kembang, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter. Selain memberikan Anda rasa aman, dokter juga bisa membantu menemukan kondisi anak sejak dini.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terbaik di Eka Hospital. Hubungi Call Center RS Eka Hospital di 1-500-129 atau WhatsApp center 0889-1500-129 untuk membuat janji temu dengan dokter spesialis anak terbaik.