Home>Better Health>Kehamilan>Hamil Lewat Bulan: Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Komplikasi

Better Health

Hamil Lewat Bulan: Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Komplikasi

hamil lewat bulan

Hamil lewat bulan adalah kondisi kehamilan yang mencapai lebih dari 42 minggu. Ini disebut dengan post-term pregnancy. Normalnya, kehamilan berlangsung selama 37-42 minggu.

Namun, pada ibu hamil yang mengalami post-term pregnancy, tanda-tanda melahirkan mungkin tidak tampak, sekalipun usianya sudah 2 minggu lewat dari hari perkiraan lahir (HPL).

Tanpa penanganan yang tepat, hamil lewat bulan dapat menimbulkan risiko baik bagi bayi di dalam kandungan dan ibu. Itu sebabnya, dokter akan melakukan beberapa tindakan agar bayi dapat segera dilahirkan.

Penyebab hamil lewat bulan

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seorang wanita hamil melebihi rata-rata usia kehamilan normal. Akan tetapi, ada beberapa risiko yang bisa membuat Anda mengalami hamil lewat bulan, seperti:

  • Kehamilan pertama
  • Pernah mengalami kehamilan lewat bulan
  • Obesitas
  • Hamil dengan bayi berjenis kelamin laki-laki

Selain itu, Anda mungkin juga mengalami kehamilan lewat bulan ketika terjadi salah perhitungan HPL yang dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.

Salah perhitungan ini mungkin saja terjadi terutama ketika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

Dalam beberapa kasus, genetik juga bisa menyebabkan seseorang mengalami hamil lewat bulan. Selain itu, untuk kasus yang jarang, kehamilan yang melewati 2 minggu dari HPL dapat disebabkan oleh masalah pada plasenta atau bayi.

Tanda hamil lewat bulan

Tidak ada tanda-tanda khusus ketika Anda mengalami hamil lewat bulan. Anda disebut mengalami hamil lewat bulan jika usia kehamilan mencapai lebih dari 42 minggu.

Bahaya hamil lebih bulan

Hamil melebihi 42 minggu bisa menyebabkan sejumlah risiko pada ibu dan bayi.

Beberapa risiko yang dapat terjadi pada bayi akibat kehamilan post-term, antara lain:

  • Bayi lahir mati (stillbirth)
  • Ukuran bayi yang terlalu besar
  • Aspirasi mekonium yang menyebabkan bayi mengalami masalah pernapasan saat lahir
  • Masalah plasenta bayi
  • Berkurangnya cairan ketuban
  • Bayi berhenti mengalami kenaikan berat badan atau bahkan berkurang
  • Hipoglikemia pada bayi

Sementara itu, risiko yang mungkin terjadi pada ibu jika hamil lebih bulan, di antaranya:

  • Proses persalinan yang panjang
  • Robekan vagina yang berat akibat ukuran bayi yang terlalu besar
  • Proses persalinan yang membutuhkan alat bantu
  • Persalinan caesar
  • Infeksi, komplikasi pada luka, dan perdarahan setelah melahirkan

Penanganan hamil lebih bulan

Untuk kehamilan lebih bulan, fokus utama penanganannya adalah mencegah komplikasi dan melahirkan anak dalam keadaan sehat.

Apabila Anda sudah melewati 42 minggu kehamilan, dokter akan mulai melakukan pemantauan pada bayi. Beberapa hal yang dilakukan, antara lain:

  • Perhitungan pergerakan janin. Perubahan pergerakan janin dapat menandakan bayi stres.
  • Non-stress testing. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau seberapa tinggi detak jantung bayi jika dibandingkan dengan pergerakan bayi.
  • USG. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gambaran pembuluh darah, jaringan, dan organ.
  • Profil biofisik. Pemeriksaan ini menggabungkan non-stress testing dengan USG untuk melihat kondisi kesehatan bayi Anda.
  • Induksi kelahiran. Apabila hasil pemantauan kurang baik atau bayi tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda melahirkan, dokter dapat memutuskan untuk melakukan induksi untuk mempercepat proses kelahiran.

Induksi kehamilan

Induksi kehamilan dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu:

  • Pemberian obat untuk merangsang serviks agar lebih lebih terbuka. Ini dilakukan dengan menggunakan selang kecil (kateter) dengan balon di ujungnya.
  • Mengusap selaput kantung ketuban. Dokter akan memasukkan jari ke vagina dan mengusap selaput cairan ketuban agar terpisah dari serviks dan dinding rahim bagian bawah.
  • Memecahkan kantung ketuban. Jika kantung ketuban masih utuh, dokter akan merobek kantung ketuban dengan alat khusus.
  • Menggunakan obat-obatan untuk merangsang kontraksi dan proses persalinan

Dalam beberapa kasus, operasi caesar juga dilakukan untuk menangani hamil lewat bulan.

Kapan harus ke dokter?

Anda umumnya perlu menjalani pemeriksaan rutin kehamilan seminggu sekali begitu usia kehamilan menginjak 37 minggu.

Anda harus segera mengunjungi dokter, sekalipun belum tiba jadwal pemeriksaan, bila mengalami:

  • Ketuban pecah
  • Mengalami perdarahan
  • Anda menyadari adanya perubahan gerakan janin (jadi lebih jarang)

Anda bisa mengunjungi poli kebidanan dan kandungan Eka Hospital untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis terbaik mengenai opsi terbaik jika Anda mengalami hamil lewat bulan. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.

Bagikan

  • acog.org, https://www.acog.org/womens-health/faqs/when-pregnancy-goes-past-your-due-date

    Diakses pada 5 December 2025

  • mayoclinic.org, https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/overdue-pregnancy/art-20048287

    Diakses pada 5 December 2025

  • stanfordchildrens.org, https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=post-term-pregnancy-90-P02487

    Diakses pada 5 December 2025

  • emedicine.medscape.com/, https://emedicine.medscape.com/article/261369-overview

    Diakses pada 5 December 2025

EKA HOSPITAL

APPOINTMENT CENTER

menu1-500-129

Jam Operasional Layanan Telepon 06:00 - 22.00 WIB

Layanan Booking Mandiri 24 jam via Website

Copyright © 2025 Eka Hospital - All Rights Reserved