Memasuki trimester ketiga, Ibu mungkin akan mulai harap-harap cemas karena waktu kelahiran sudah semakin dekat. Bahkan tak jarang, mulai muncul kontraksi palsu pada usia kehamilan ini yang membuat Ibu panik.
Untuk itu, penting bagi Ibu mengenali perbedaan antara kontraksi asli dan palsu. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu
Kontraksi adalah sensasi perut terasa kencang dan nyeri yang muncul sebagai salah satu tanda-tanda proses melahirkan akan dimulai. Namun, tidak semua kontraksi ini benar tanda-tanda melahirkan.
Perbedaan kontraksi asli dan palsu dapat dilihat dari intensitas nyeri yang muncul, durasi tiap kontraksi, frekuensi kemunculan, hingga bukaan rahim.
1. Intensitas Nyeri
Perbedaan pertama antara kontraksi asli dan palsu dapat dilihat dari intensitas nyeri yang muncul saat kontraksi. Biasanya, rasa sakit yang muncul pada kontraksi palsu tidak begitu hebat dan cenderung tidak konsisten, ada yang sakit, ada yang ringan.
Sementara, intensitas nyeri kontraksi asli cenderung konsisten dan akan terasa semakin nyeri di setiap kali kontraksi terjadi.
2. Durasi Kontraksi
Anda juga bisa memperhatikan berapa lama durasi yang muncul di setiap kontraksi untuk tahu apakah itu palsu atau asli.
Sering kali, kontraksi asli punya durasi yang terpola. Pada awal kontraksi muncul mungkin hanya berlangsung singkat, sekitar 30 detik. Namun, lama-kelamaan, durasi tiap kontraksi akan semakin panjang, hingga mencapai 1 menit.
Sementara, kontraksi palsu biasanya tidak punya durasi yang jelas dan tidak beraturan. Terkadang lama ataupun sebentar, tapi sering kali sebentar.
3. Frekuensi Kemunculannya
Perbedaan selanjutnya yang bisa Anda perhatikan untuk mengenali kontraksi asli dan palsu adalah frekuensi kemunculannya.
Sama dengan durasi, frekuensi kontraksi asli biasanya lebih terpola. Biasanya, kontraksi asli muncul sekitar per 15 menit sekali, dan akan semakin dekat jaraknya, misal menjadi 10 menit atau 5 menit sekali.
Sementara, kontraksi palsu tidak memiliki pola kedatangan yang jelas. Frekuensi kedatangan kontraksi cenderung tidak beraturan.
4. Penipisan dan Bukaan Rahim
Kontraksi palsu biasanya tidak disertai dengan penipisan dinding rahim dan bukaan rahim. Sementara kontraksi asli akan disertai dengan penipisan dinding rahim dan bukaan rahim. Ini akan ditandai dengan keluarnya lendir dan darah dari vagina.
5. Letak Rasa Sakit
Kontraksi asli dan palsu juga memiliki perbedaan dalam hal letak rasa sakit yang dirasakan walau mungkin Anda akan membutuhkan kejelian lebih.
Umumnya, rasa sakit akibat kontraksi asli akan bermula di perut bagian atas, kemudian ke seluruh perut, dan kemudian sakit pinggang atau sebaliknya. Anda mungkin akan merasakan tekanan di tulang kemaluan sebagai tanda posisi bayi sudah siap untuk keluar.
Sementara, rasa sakit akibat kontraksi palsu biasanya terpusat di perut bagian bawah dan selangkangan.
Cara Mengatasi Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu, alias yang juga dikenal dengan sebutan braxton hicks, tidak diketahui penyebab pastinya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membuat Anda berisiko mengalami kontraksi palsu, seperti:
- Kurang cairan atau dehidrasi
- Kelelahan
- Mengangkat benda berat
- Berhubungan seks
Meski demikian, Anda tidak perlu panik jika mengalami kontraksi palsu. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Eka Hospital Pluit, dr. Alfin Ludica, Sp.OG, cara mengatasi kontraksi palsu cukup sederhana.
Anda dapat duduk, berbaring, atau beristirahat sambil berusaha mengatur pernapasan Anda. Anda bisa menarik napas dalam dari hidung, menahannya, dan mulai mengeluarkannya secara perlahan dari mulut
Namun, jika kontraksinya tidak juga membaik, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang menangani Anda.
Anda dapat mengunjungi Eka Hospital Pluit dan berkonsultasi dengan dr. Alfin Ludica, Sp.OG mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu