Mengenal Katup Jantung Bocor dan Penyebabnya

Mendengar istilah katup jantung bocor mungkin Anda berpikir ada lubang di katup jantung padahal sebenarnya tidak demikian. Istilah katup jantung dalam dunia medis dikenal juga dengan istilah regurgitasi katup jantung.

Katup jantung bocor adalah kondisi di mana katup jantung tidak menutup dengan sempurna. Akibatnya, setiap kali jantung berkontraksi, sebagian kecil darah yang seharusnya mengalir ke ruang jantung se;anjutnya atau ke seluruh tubuh, malah mengalir balik (backflow) ke ruang jantung sebelumnya.

Terdapat empat katup di jantung—mitral, trikuspid, aorta, dan pulmonal—dan kebocoran dapat terjadi pada salah satu atau lebih katup tersebut. Kebocoran ini bisa bersifat ringan, tidak bergejala, dan hanya membutuhkan pemantauan rutin. Namun, pada kasus yang berat dan berlangsung lama, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung, pembesaran ruang jantung, dan berujung pada gagal jantung bila tidak ditangani dengan tepat.

Mengapa katup jantung bisa bocor?

Katup jantung memiliki desain untuk bekerja seperti pintu satu arah, di mana darah mengalir maju tanpa ada yang kembali. Beberapa penyebab umum yang dapat merusak struktur katup dan menyebabkan kebocoran meliputi:

1. Penyakit jantung rematik: Komplikasi dari infeksi bakteri Streptococcus yang tidak diobati tuntas, terutama pada masa kanak-kanak.
2. Penuaan: Seiring bertambahnya usia, katup dapat menebal, menjadi kaku, atau kehilangan elastisitasnya.
3. Prolaps katup mitral: Katup mitral menonjol kembali ke ruang jantung atas (atrium) saat jantung berdetak.
4. Serangan jantung: Kerusakan otot jantung dapat merusak tali-tali halus yang menyokong katup, menyebabkan kebocoran mendadak dan parah.
5. Infeksi: Infeksi bakteri pada lapisan dalam jantung atau katup dapat merusak katup secara langsung.

Gejala yang perlu diwaspadai

Kebocoran katup jantung seringkali berkembang perlahan, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari gejala di awal. Namun, seiring memburuknya kondisi, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengompensasi kebocoran, yang akhirnya menimbulkan gejala kegagalan fungsi. Gejala umum meliputi:

• Sesak napas: Terutama saat beraktivitas berat atau bahkan saat berbaring (orthopnea), karena darah yang bocor kembali menumpuk dan menyebabkan cairan di paru-paru.
• Mudah Lelah: Jantung tidak mampu memompa darah beroksigen secara efisien ke seluruh tubuh.
• Pembengkakan (edema): Terutama di kaki, pergelangan kaki, atau perut, karena penumpukan cairan akibat sirkulasi darah yang terganggu.
• Palpitasi: Sensasi jantung berdebar kencang atau detak jantung yang tidak teratur (aritmia).
• Nyeri dada: Terutama saat melakukan aktivitas.

Diagnosis katup jantung bocor biasanya diawali dengan dokter mendengarkan bunyi jantung (murmur) menggunakan stetoskop, yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak teratur melalui katup yang rusak. Pemeriksaan lanjutan seperti Ekokardiografi (USG Jantung) akan memastikan diagnosis, jenis kebocoran, dan tingkat keparahannya.

Konsultasi dengan dokter spesialis jantung

Jika Anda mencurigai adanya gejala penyakit katup jantung, atau hasil pemeriksaan rutin menunjukkan adanya bunyi bising jantung, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung. Penanganan yang tepat, baik melalui obat-obatan, pemantauan rutin, atau tindakan intervensi minimal invasif, dapat mencegah komplikasi serius seperti gagal jantung.

Untuk penanganan penyakit katup jantung dan tindakan intervensi yang kompleks, Anda dapat membuat janji konsultasi dengan Dr. dr. Sidhi Laksono, Sp.JP(K), MARS, MH Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Eka Hospital BSD

Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.