Dalam kehidupan yang serba sibuk, banyak dari kita tergoda untuk mengorbankan waktu tidur malam demi menyelesaikan pekerjaan atau aktivitas lain. Sebagai gantinya, beberapa orang mencoba mengganti jam tidur yang hilang dengan tidur siang. Namun, apakah tidur siang bisa sepenuhnya menggantikan tidur malam?
Jawaban singkatnya adalah tidak.
Meskipun tidur siang memberikan banyak manfaat, tidur malam memiliki fungsi yang unik dan tidak dapat digantikan sepenuhnya. Menurut para ahli kesehatan, kualitas dan fungsi tidur malam jauh berbeda dari tidur siang.
Fase tidur: mengapa tidur malam sangat penting?
Saat kita tidur, tubuh dan otak kita melewati beberapa siklus tidur yang berbeda, yang masing-masing memiliki peran penting:
- Tidur Non-REM (Non-Rapid Eye Movement):
- Fase 1 (tidur ringan): Ini adalah tahap transisi antara terjaga dan tidur.
- Fase 2 (tidur menengah): Detak jantung dan pernapasan melambat, dan suhu tubuh turun.
- Fase 3 (tidur nyenyak): Ini adalah fase tidur yang paling baik. Di fase ini tubuh melepaskan hormon pertumbuhan, memperbaiki sel dan jaringan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Tidur REM (Rapid Eye Movement):
- Fase ini ditandai dengan gerakan mata yang cepat dan munculnya mimpi.
- Tidur REM sangat penting untuk fungsi kognitif, termasuk memori, pembelajaran, dan kreativitas.
Sebaliknya, tidur siang, terutama yang singkat, hanya mencakup fase tidur ringan atau mungkin mencapai tidur dalam, tetapi tidak cukup lama untuk menyelesaikan siklus tidur secara keseluruhan dan memberikan manfaat restoratif yang sama.
Manfaat tidur siang
Meskipun tidak dapat menggantikan tidur malam, tidur siang tetap memberikan manfaat yang signifikan, seperti:
- Meningkatkan kewaspadaan dan kinerja.
- Mengurangi kelelahan dan rasa kantuk.
- Meningkatkan suasana hati.
Tidur siang yang ideal adalah sekitar 20-30 menit. Durasi ini dikenal sebagai "power nap" yang memberikan dorongan energi tanpa membuat Anda merasa pusing atau lesu setelah bangun.
Konsekuensi mengorbankan tidur malam
Mengorbankan tidur malam secara terus-menerus dan mengandalkan tidur siang bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang:
- Gangguan kesehatan: Kurang tidur malam terkait dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
- Masalah kognitif: Tidur malam yang tidak cukup dapat merusak memori, kemampuan konsentrasi, dan pengambilan keputusan.
- Sistem kekebalan tubuh melemah: Kurang tidur membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Tidur siang dapat menjadi alat yang berguna untuk mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan energi di siang hari, terutama jika Anda kurang tidur di malam sebelumnya. Namun, tidur siang tidak bisa sepenuhnya menggantikan manfaat restoratif yang hanya bisa didapatkan dari tidur malam yang nyenyak dan berkualitas.
Untuk kesehatan optimal, prioritaskan tidur malam yang cukup, yaitu sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa. Anggaplah tidur siang sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti utama.
Tidur yang berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Jika Anda memiliki masalah tidur atau kekhawatiran terkait kesehatan jantung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli.
Untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat terkait kesehatan jantung, Anda bisa berkonsultasi dengan dr. Bobby Arfhan Anwar, Sp.JP(K), FIHA, seorang Dokter Spesialis Jantung, Konsultan Intervensi Jantung di Eka Hospital Permata Hijau.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.
