Kanker adalah penyakit genetik namun bukan berarti bisa diturunkan secara langsung dari orangtua ke anak. Kanker sendiri terjadi akibat adanya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel-sel kita. Gen ini berfungsi seperti instruksi yang mengendalikan pertumbuhan dan fungsi - misalnya di dalam gen terdapat instruksi kepada sel-sel dalam tubuh untuk membentuk sel-sel ginjal. Ketika terjadi mutasi, instruksi ini bisa salah, menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali dan membentuk kanker. Dalam kasus ginjal tadi, sel yang tidak terkendali atau tidak mengikuti instruksi akan membentuk kanker pada ginjal.
Dalam hal kanker, "penyakit genetik" tidak selalu berarti "penyakit keturunan". Mayoritas kanker (sekitar 85-90%) adalah sporadis, artinya mutasi gen yang menyebabkan kanker terjadi setelah lahir dan tidak diwarisi dari orang tua. Mutasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor sepanjang hidup, seperti paparan zat karsinogen (rokok, radiasi, bahan kimia), infeksi virus tertentu, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, atau bahkan kesalahan acak saat sel membelah diri.
Hanya sekitar 5-10% kasus kanker yang dianggap diturunkan (herediter). Pada kasus ini, seseorang mewarisi mutasi gen tertentu dari salah satu orang tua mereka. Mutasi gen yang diwarisi ini tidak berarti seseorang pasti akan menderita kanker, melainkan meningkatkan risiko mereka terkena jenis kanker tersebut.
Tanda-tanda kanker keturunan (herediter)
Beberapa pola tertentu mungkin menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan, antara lain:
- Beberapa anggota keluarga di sisi yang sama (ibu atau ayah) menderita jenis kanker yang sama atau terkait (misalnya, kanker payudara dan ovarium).
- Kanker terjadi pada usia yang lebih muda dari usia rata-rata (misalnya, kanker kolorektal pada usia 30-an).
- Satu orang menderita lebih dari satu jenis kanker yang berbeda (misalnya, kanker payudara di kedua payudara atau kanker payudara dan kanker ovarium).
- Kanker terjadi pada jenis kelamin yang tidak biasa untuk kanker tersebut (misalnya, kanker payudara pada pria).
- Adanya kondisi genetik langka yang diketahui meningkatkan risiko kanker.
Jika Anda melihat pola-pola ini dalam riwayat keluarga Anda, sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter Anda.
Tes genetik untuk risiko kanker
Untuk individu dengan riwayat kanker dalam keluarga yang kuat atau pola yang mencurigakan, tes genetik dapat menjadi pilihan. Tes ini mencari mutasi spesifik pada gen yang diketahui meningkatkan risiko kanker, seperti gen BRCA1 dan BRCA2 (untuk kanker payudara dan ovarium) atau gen Lynch syndrome (untuk kanker kolorektal dan endometrium). Tes ini biasanya dilakukan atas dorongan pribadi, bukan anjuran dari dokter.
Hasil tes dapat memberikan informasi penting untuk manajemen risiko, seperti:
- Peningkatan pemantauan (misalnya, skrining lebih sering dan pada usia lebih muda).
- Tindakan pencegahan (misalnya, operasi profilaksis atau obat-obatan).
- Informasi untuk anggota keluarga lainnya.
Cara mengurangi risiko kanker
Terlepas dari apakah kanker Anda memiliki komponen genetik atau tidak, ada banyak langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko kanker secara keseluruhan, yaitu:
- Gaya hidup sehat: Pertahankan berat badan ideal, konsumsi makanan sehat kaya buah dan sayuran, batasi daging merah dan olahan, serta hindari minuman manis.
- Rutin berolahraga: Aktivitas fisik teratur dapat membantu mengurangi risiko banyak jenis kanker.
- Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol: Ini adalah dua faktor risiko kanker yang paling dapat dicegah.
- Lindungi diri dari paparan sinar matahari berlebihan: Gunakan tabir surya dan pakaian pelindung. Paparan sinar UV berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
- Vaksinasi: Beberapa vaksin, seperti vaksin HPV (Human Papillomavirus) dan Hepatitis B, dapat mencegah kanker yang disebabkan oleh infeksi virus.
- Lakukan skrining kanker secara teratur: Deteksi dini sangat penting. Ikuti rekomendasi skrining untuk kanker payudara, serviks, kolorektal, dan lainnya sesuai usia dan riwayat Anda.
Kanker memang penyakit genetik, namun sebagian besar kasus tidak diwariskan dari keluarga. Kanker diturunkan hanya terjadi pada sebagian kecil kasus dan biasanya memiliki pola tertentu dalam riwayat keluarga. Memahami perbedaan ini dan mengetahui faktor risiko Anda adalah langkah pertama yang penting dalam menjaga kesehatan Anda.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang riwayat kanker dalam keluarga Anda atau ingin memahami lebih lanjut tentang risiko pribadi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Diskusi ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang skrining dan langkah-langkah pencegahan.
Memahami risiko kanker Anda dan mengambil langkah proaktif adalah kunci. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang riwayat kanker dalam keluarga, atau jika Anda mencari informasi dan penanganan lebih lanjut mengenai kanker, konsultasi dengan ahli adalah langkah terbaik.
Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, pilihan pengobatan, dan strategi manajemen risiko yang dipersonalisasi, Anda bisa berkonsultasi dengan Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp. Radiologi (K) Onkologi Radiasi, Konsultan Onkologi Radiasi di ETWCC. Dengan keahlian beliau dalam onkologi radiasi, Anda akan mendapatkan panduan dan perawatan terbaik untuk kondisi Anda.
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129
