Dislokasi bahu adalah kondisi yang sangat menyakitkan, terjadi ketika tulang lengan atas terlepas sepenuhnya dari mangkuk sendi bahu. Sendi bahu adalah sendi yang paling sering mengalami dislokasi karena memiliki rentang gerak yang sangat luas, menjadikannya kurang stabil.
Meskipun terlihat seperti masalah sepele, dislokasi bahu sebenarnya adalah kondisi darurat ortopedi. Jika tidak ditangani dengan segera dan tepat maka dapat menyebabkan komplikasi serius dan merusak fungsi bahu secara permanen.
3 bahaya utama dislokasi bahu yang terlambat ditangani
Penanganan segera dislokasi bahu tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi juga untuk mencegah tiga komplikasi jangka panjang yang sangat serius:
1. Dislokasi berulang
Saat bahu terlepas dari sendi, terjadi kerusakan pada struktur jaringan lunak di sekitarnya, terutama ligamen dan tulang rawan yang berfungsi menstabilkan sendi. Kerusakan ligamen membuat bahu menjadi tidak stabil.
Jika dislokasi tidak ditangani dengan perbaikan struktur pendukung yang rusak, risiko bahu terlepas kembali akan sangat tinggi, bahkan hanya karena gerakan ringan seperti meraih benda. Semakin sering bahu terlepas, semakin besar kerusakan ligamen, tulang, dan sendi, yang pada akhirnya memerlukan operasi yang lebih rumit.
2. Kerusakan saraf permanen (kelumpuhan bahu)
Sendi bahu dikelilingi oleh jaringan saraf dan pembuluh darah penting. Ketika tulang bahu bergeser secara paksa, saraf-saraf ini dapat teregang, terjepit, atau bahkan robek. Jika reposisi dilakukan terlambat, tekanan atau regangan pada saraf dapat menyebabkan cedera permanen. Komplikasi bisa berupa mati rasa atau kesemutan di area bahu dan lengan, hingga yang terburuk, kelumpuhan sebagian pada otot bahu dan lengan.
3. Matinya jaringan sendi
Dislokasi, terutama yang disertai dengan patah tulang atau yang tidak ditangani dalam waktu lama, dapat merusak pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke kepala tulang lengan atas (humerus). Ibarat ikan yang terdampar di luar air terlalu lama bisa mati karena kehabisan oksigen seperti itu juga jaringan pembuluh darah yang dislokasi.
Jika suplai darah ke tulang terputus, sel-sel tulang akan mati, sehingga menyebabkan nekrosis avaskular atau nekrosis aseptik sendi. Kondisi ini menyebabkan kepala tulang bahu dan sendi hancur, dan dapat menimbulkan nyeri parah dan tidak, yang penanganannya seringkali harus operasi penggantian sendi bahu total.
Pentingnya penanganan cepat dan tepat
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami dislokasi bahu, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mengistirahatkan dan menopang lengan di posisi paling nyaman (misalnya menggunakan sling) dan segera bawa ke unit gawat darurat. Jangan pernah mencoba mengembalikan posisi bahu sendiri, karena dapat memperparah kerusakan saraf dan pembuluh darah.
Penanganan oleh Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi akan memastikan sendi dikembalikan ke posisi semula dengan aman dan akurat (reposisi), serta dilakukan evaluasi menyeluruh (biasanya dengan rontgen dan MRI) untuk melihat tingkat kerusakan jaringan penyangga.
Konsultasi dengan dokter konsultan cedera bahu
Cedera bahu yang serius dan berulang memerlukan penanganan dari spesialis yang mendalami bidang bahu dan jaringan lunak. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perencanaan penanganan optimal, dari rehabilitasi non-operatif hingga teknik perbaikan sendi minimal invasif (arthroscopy), Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Erick Wonggokusuma, Sp.OT (K) Sport Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi Konsultan Cedera Bahu & Tangan Eka Hospital BSD
Segera buat janji dengan dokter lewat appointment center di 1-500-129 dan WA center 0889-1500-129.
