.jpg)
Hipertensi identik sebagai penyakit orang tua. Akan tetapi, penelitian di Amerika menunjukkan bahwa angka hipertensi pada anak justru mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu.
Sama seperti tekanan darah tinggi yang sesungguhnya bisa dicegah, hipertensi pada anak juga bisa diatasi bahkan dicegah. Apa yang dapat orang tua lakukan?
Bisakah anak mengalami hipertensi?
Secara sederhana, anak mungkin saja mengalami hipertensi. Namun, cukup sulit untuk menentukan berapa tekanan darah seorang anak terbilang tinggi.
Pasalnya, tekanan darah pada anak akan berubah seiring usianya bertambah. Bertambahnya usia akan membuat tekanan darah anak Anda sedikit meningkat.
Seorang anak disebut memiliki tekanan darah tinggi bila tekanan darahnya berada di atas rata-rata anak seusianya dan konstan memiliki tekanan darah yang tinggi pada lebih dari 3 kali pemeriksaan ke dokter dalam jangka waktu tertentu.
Gejala hipertensi pada anak
Sama juga seperti hipertensi yang terjadi pada orang dewasa, hipertensi pada anak juga tidak menimbulkan gejala. Meskipun, dalam beberapa kasus, anak yang memiliki tekanan darah tinggi juga bisa mengalami gejala yang cukup parah.
Dokter umumnya dapat mengetahui anak Anda mengalami hipertensi lewat pemeriksaan rutin yang dilakukan.
Pada bayi baru lahir yang mengalami hipertensi, beberapa gejala yang perlu orang tua waspadai, yaitu:
- Sesak napas
- Berkeringat
- Rewel
- Pucat atau bahkan kebiruan (sianosis)
- Muntah
- Kejang
Pada anak yang berusia lebih besar, gejala krisis hipertensi yang harus diwaspadai dan membutuhkan penanganan dokter, antara lain:
- Sakit kepala
- Kejang
- Mual dan muntah
- Penglihatan kabur secara tiba-tiba
- Mimisan
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Sesak napas
- Kelumpuhan otot
Penyebab hipertensi pada anak
Hipertensi pada anak dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu atau dari faktor gaya hidup.
Semakin dini usia anak mengalami hipertensi, kemungkinan besar kondisi ini disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasari. Sedangkan jika hipertensi pada anak ditemukan pada usia yang lebih besar, kemungkinan ini disebabkan oleh faktor gaya hidup.
Namun, bisa juga hipertensi pada anak tidak diketahui sebabnya.
Hal itu membuat hipertensi pada anak juga dibagi ke dalam dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Hipertesi primer pada anak
Hipertensi primer pada anak tanpa diketahui sebab pastinya. Itu sebabnya, hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik.
Hipertensi primer juga sering kali terjadi karena faktor gaya hidup.
Beberapa faktor yang menyebabkan anak dapat mengalami hipertensi primer, yaitu:
- Berusia 6 tahun atau lebih
- Punya riwayat hipertensi dalam keluarga
- Mengalami obesitas
- Punya diabetes tipe 2
- Memiliki kadar kolesterol tinggi
- Terlalu banyak makan makanan tinggi garam
- Merokok atau sering terpapar asap rokok
- Malas gerak atau jarang melakukan aktivitas fisik
Hipertensi sekunder pada anak
Tekanan darah tinggi pada anak yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu disebut dengan hipertensi sekunder. Adanya masalah pada ginjal sering kali jadi penyebabnya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertensi pada anak:
- Penyakit ginjal kronis
- Penyakit ginjal polikistik
- Masalah jantung, seperti penyempitan pembuluh aorta
- Gangguan kelenjar adrenal
- Hipertiroid
- Ketidakseimbangan hormon
- Gangguan tidur, seperti sleep apnea
- Obat-obatan untuk mengatasi kondisi tertentu
- Keracunan mineral berat
Komplikasi
Anak yang mengalami hipertensi lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi pada usia dewasanya. Mereka juga punya risiko lebih besar untuk mengalami penyakit jantung.
Beberapa risiko komplikasi yang mungkin terjadi jika anak mengalami hipertensi, yaitu:
- Stroke
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
Cara mengatasi hipertensi pada anak
Pengobatan hipertensi pada anak akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Obat-obatan mungkin diperlukan jika penyebab hipertensi pada anak adalah kondisi kesehatan tertentu.
Selain itu, untuk mengatasi hipertensi pada anak orang tua dapat membantu anak dengan mendorong dan mendukung anak menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Beberapa perubahan gaya hidup sehat yang harus dilakukan anak, juga orang tua, di antaranya:
- Menurunkan berat badan menjadi lebih ideal
- Berolahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari
- Lebih sering bergerak dan batasi penggunaan gadget
- Perbanyak makan buah dan sayur
- Membatasi makanan dan minuman manis
- Membatasi makanan tinggi garam
- Hindari makanan yang tinggi kolesterol
- Berhenti merokok sehingga paparan asap rokok pada anak bisa diminimalisir
Berhubung hipertensi pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala, itu sebabnya pemeriksaan rutin menjadi penting. Jangan lewatkan jadwal pemeriksaan rutin ke dokter terutama pada tahun-tahun awal kelahiran.
Selain itu, jika anak Anda memang sudah terdiagnosis hipertensi, konsultasikan kesehatannya ke dokter anak yang khusus menangani masalah ginjal. Dokter anak Anda mungkin saja dapat menanganinya, merujuknya, atau mengobati bersama dengan konsultan ahli ginjal atau nefrologi.
Anda bisa mengunjungi poli anak di Eka Hospital untuk berkonsultasi terkait kondisi kesehatan anak Anda. Hubungi Call Center kami di 1500129 atau layanan WhatsApp kami di 08891500129 untuk membuat janji temu.
